Berawal
dari sebuah perjalanan, tak terasa sudah dan tak terkira sudah apa saja yang
telah dilalui. Berbagai persoalan dan tantangan, seakan memberi denyut nadi
yang memicu detak jantung dari tubuh
organisasi yang mempunyai ruh-ruh militansi dan nyawa berbentuk karya serta
pengabdian. Benar, di Ormas Oi inilah semua itu menjadi kenyataan dalam
berbagai aspek kehidupan yang menyentuh kehidupan sehari-hari yang kami lalui. Persoalan,
tantangan dan keharmonisanlah yang kemudian hari secara perlahan menjelma menjadi
sebuah dinamika baru dalam kehidupan kami.
Tak salah apabila berkaca pada masa
silam. Tepatnya di tahun 1999 saat Yayasan
Orang Indonesia (YOI) menjadi sebuah Ormas yang orisinil lahir dari gagasan
dan aksi seluruh Falsmania saat itu (16 Agustus 1999). Sejak itulah, sistem dan
mekanisme mulai membentuk segala hal, baik yang kecil maupun ekstra di Ormas
Oi. Kemudian hampir setiap wilayah di Republik ini terdapat jiwa-jiwa “merdeka” yang menginginkan hidup
“benar” terarah oleh sistem yang pasti. Perilaku setiap warga negara yang baik
dan santun, sehingga diharapkan dapat membentuk moral-moral yang sehat,
sehingga berbagai perilaku yang merugikan orang banyak bahkan Bangsa ini dapat
terbentuk secara majmuk dan pasti. Pastilah sedikit atau bahkan “mungkin” tiada
kata “aneh
tapi berwujud” yang kita temukan, seperti “korupsi, kolusi, nepotisme, kongkalikong atau apalah lainnya” yang
sejenis dan jelas-jelas merugikan banyak orang bahkan Bangsa ini sekalipun.
Ditahun itu (1999) lah Ormas Oi Aceh
Barat terbentuk sesuai dengan apa yang sudah terjadi pada pertemuan seluruh
pencinta Iwan Fals saat itu, dan akhirnya secara sepakat dan sadar resmi
menjadi “Anggota Ormas Oi”. Namun, kondisi konflik yang terjadi di Bumi Serambi
Mekkah saat itu, membuat segala urusan administrasi pelegalisasian Ormas Oi
seperti secara yuridis, konsepsualitas wilayah, tata kelola terdaftar, adiktif
perpajakan, legitimasi kekhususan, dan protokoler hukum wilayah serta kendali
negara pada tatanan Badan Kementrian Kesbanglinmaspol, membuat Ormas Oi
Aceh Barat harus menunggu sampai pada tanggal 3 Oktober 2000 berkas-berkas
tentang “Pelegalan Ormas Pada Wilayah Hukum”
yang telah diajukan jauh hari resmi keluar dan Terdaftar Pada Kantor
Kesatuan Berbangsa dan Politik Kabupaten Aceh Barat dan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam saat itu dengan Nomor SKT:
017/Ormas/03/X/2000/Aceh. Dan dengan memiliki sifat: Kekhususan Organisasi. Dan akhirnya, pada konteks perayaan
hari jadi secara Hukum dan Perundang-undangan yang berlaku secara Surat
Keterangan Terdaftar, maka setiap tanggal 3 Oktober menjadi Hari Jadi Ormas Oi
Aceh Barat secara rutin dan kontinuitas kami peringati setiap tahun dengan
agenda-agenda sederhana.
Sehingga sampai pada tahun 2015 ini,
tepatnya pada 3 Oktober lalu, peringatan Hari Jadi Ormas Oi Aceh Barat tetap
terlaksana dengan lancar, walau sangat sederhana. Agenda silaturrahmi dan
beberapa kegiatan keanggotan menghiasi malam sakral itu. Sampai pada agenda
puncak, tepat pada jam 00.00 WIB perayaan Upacara Pengibaran Bendera Oi
berjalan khidmad dengan diikuti oleh seluruh anggota Ormas Oi yang terdiri dari
Pengurus Kelompok Ormas Oi pada Jajaran Badan Pengurus Kota (BPK) Ormas Oi Aceh
Barat. Diakhiri dengan arahan dari Dewan Pembina dan Ketua Badan Pengurus Kota
(BPK) Ormas Oi Aceh Barat, serta ditutup
dengan Do’a bersama. Kebersamaan yang ada, menjadikan dan mempertebal asumsi
benar bahwa dengan bersama dan visi yang sama pulalah tujuan dapat diraih.
Khususnya terhadap Ormas Oi, tiada kata menyerah bahkan putus asa dalam
senantiasa menciptakan dan menjaga serta melestarikan setiap karya, untuk semua
unsur kehidupan yang ada. (***)
“Oi...
Mencintaimu, adalah mencintai Hidup”
Oi
Bersatulah...!
Oi Berdayalah...!
Aceh Barat, 10 Oktober 2015
Divisi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengurus Kota (BPK) Ormas Oi Aceh
Barat
------------Resume Photo----------
Tinggalkan Komentar
0 comments: